Savoring Tom Yum

Planning Your Trip: Where to Enjoy Authentic Tom Yum

Embarking on a culinary adventure in Thailand to savor authentic Tom Yum involves thoughtful planning and a keen eye for discovering exceptional locales. Renowned as one of Thailand’s most iconic dishes, Tom Yum can be best experienced in several key destinations across the country. Bangkok, the bustling capital, should undoubtedly be on your itinerary. Here, visitors can immerse themselves in a vibrant food scene, with both high-end restaurants and humble street stalls serving their own versions of this fragrant soup. Notable districts like Yaowarat, the city's Chinatown, offer a rich tapestry of flavors, where you may come across some of the best local takes on Tom Yum.

Another gem worth exploring is Chiang Mai, located in the mountainous region of northern Thailand. This area is famed for its refreshing variations of Tom Yum that incorporate locally-sourced ingredients, often reflecting the region's unique culinary customs. Dining at local eateries provides an authentic experience, allowing visitors to appreciate the intricate balance of flavors that characterize this beloved dish.

No trip would be complete without a visit to Phuket, famous not only for its stunning beaches but also for its seafood delicacies. Here, you can savor Tom Yum crafted with the freshest ocean catches, enhancing the essence of the traditional recipe. As you explore the island, keep an eye out for street vendors who often serve exceptional Tom Yum that rivals many of the more formal establishments.

To find hidden culinary gems, don’t hesitate to ask locals for recommendations. Exploring less touristy areas can often lead you to delightful surprises where authentic and regional variations of Tom Yum shine. Sample different versions as you traverse the country, creating a culinary journey that encapsulates the rich flavors and traditions inherent in this beloved Thai dish.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) menggelar program Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Desa Devisa untuk memperkuat industri pengolahan gula aren, sehingga memperluas pasar ekspor.

 

"Kami aktif melakukan sinergi dengan berbagai stakeholders, antara lain yaitu Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia melalui program Sentra IKM Desa Devisa,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita di Jakarta, Rabu.

 

Dijelaskan dia, Desa Devisa merupakan program pendampingan yang diinisiasi oleh LPEI berbasis pengembangan kelompok. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat lokal dan mengembangkan komoditas unggulan desa.

 

“Program tersebut sejalan dengan salah satu program Ditjen IKMA, yaitu peningkatan kemampuan IKM melalui pendekatan sentra. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan IKM untuk melakukan ekspor sesuai dengan persyaratan, spesifikasi, kebutuhan, dan kualitas yang ditetapkan oleh buyer, sehingga dapat meningkatkan penetrasi IKM ke pasar global,” ujar Dirjen IKMA.

 

Salah satu daerah yang telah ditetapkan oleh LPEI sebagai Desa Devisa dan merupakan sentra unggulan dengan produk potensial untuk memasuki pasar ekspor adalah Desa Temon yang terletak di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur dengan produk gula aren.

Sentra IKM Desa Devisa tersebut memiliki IKM unggulan, yakni CV Agro Temon Lestari.

 

Saat ini, badan usaha itu telah bermitra dengan 100 perajin gula aren setempat yang terhimpun dalam wadah Kelompok Tani Hutan Aren Lestari. Jumlah perajin yang bermitra dengan CV Agro juga terus meningkat sejak tahun 2021 yang awalnya hanya berjumlah 20 orang.

 

Reni menyampaikan, pada tahun 2024 pihaknya dengan LPEI sudah menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk mendukung peningkatan daya saing produk gula aren di Sentra IKM Desa Devisa tersebut. Seperti halnya pendampingan teknis produksi dan sistem keamanan pangan, serta fasilitasi mesin/peralatan.

 

Selain itu, Kemenperin juga memberikan fasilitasi keramik dalam rangka pembangunan dapur bersih bagi perajin gula aren.

“Dengan berbagai fasilitasi tersebut, diharapkan dapat menjadi bekal produk gula aren Desa Temon untuk menembus pasar ekspor,” ucapnya.

 

Ia menyampaikan, serangkaian kegiatan pembinaan yang telah dilakukan itu berhasil meningkatkan kualitas produk gula aren dan pangsa pasar ekspor produk gula aren Desa Temon. Hal ini dibuktikan dengan keikutsertaan CV Gula Aren Temon dalam pameran berskala internasional, yaitu Trade Expo Indonesia 2024 dan beberapa pameran di mancanegara seperti Jepang.